That Moment When You Think Too Much


"Therefore, do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own."

5 tahun yang lalu, masa depan bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi saya. Sebagian besar kekhawatiran hanyalah jam berapa saya harus tidur, agar batas minimum tidur 4 jam sehari dapat mencukupi kebutuhan untuk tidak terlambat bangun pagi untuk kuliah jam 7 keesokan harinya. Keraguan adalah mana yang lebih diprioritaskan: browsing sedikit lebih lama, ataukah tidur lebih lama. Ketakutan sama tidak pentingnya dengan alasan yang harus dilontarkan kepada dosen bila kita datang terlambat. Ketidaknyamanan adalah ketika harus pulang malam sementara ada jam malam dikosan. Masa itu, lingkup masalah hanyalah bagaimana menyesuaikan diri dengan cepat dengan keadaan.

Sekarang, tingkat masalah jauh lebih besar ketimbang jam berapa kita harus tidur. Keraguan mulai muncul di segala hal. Apakah pekerjaan kita sudah tepat? Apakah passion kita yang sebenarnya? Apakah kita sudah melakukan yang terbaik? Apakah keputusan yang diambil sudah tepat? Bagaimana masa depan kita jika A, jika B, jika C, dan seterusnya.

Semakin bertambahnya umur, rasanya diri ini menjadi lebih melankolis. Namun mungkin, itu salah satu tahap pendewasaan. Bagaimana kita bisa meresapi segala peristiwa dalam hidup, lebih realistis dalam merajut mimpi, dan menghargai yang kita punya sekarang. Bukan sengaja acuh tak acuh karena hidup hanya sekali dan yang penting kita hidup hari ini. Setelah dipikir lagi, sepertinya lebih baik seperti ini. Perasaaan adalah yang membuat manusia menjadi manusia. Pemikiran adalah salah satu hal paling orisinal yang kita punyai.

Rasanya aneh, melanjutkan postingan di blog yang terlalu lama menjadi draft. Namun akhirnya saya memutuskan untuk menerbitkannya saja, anggap saja "pecah telor" sehingga tulisan berikutnya (yang lebih bermutu tentunya) akan muncul lebih cepat. :)



PS: Foto diambil di sungai dekat kawasan red light, Amsterdam. Semoga bisa mengunjunginya lagi lain waktu.

Komentar