Cerita dari seorang supir taksi


Seorang supir taksi pernah bercerita kepada saya, tentang kebiasaan orang-orang di kampungnya untuk membawa batu setiap selesai mandi di sungai.

"Untuk apa batu-batu itu pak?" Saya pun penasaran akan cerita random ini.

"Batu-batu itu melambangkan mimpi-mimpi warga di kampung saya mbak. Meskipun awalnya terkesan tidak berguna, namun lama-kelamaan batu-batu itu akan menumpuk di rumah. Semakin besar batu yang dibawa dan semakin rutin frekuensinya, maka semakin besar pula tumpukan ini. Ketika jumlahnya cukup untuk membangun rumah, mereka bisa menjual batu-batu tersebut kepada tetangga yang ingin membangun rumah, atau membangun rumah mereka sendiri ketika uangnya tersedia. Maklum mbak, rata-rata orang di kampung saya belum punya rumah tembok." Supir taksi itu bercerita.

Saya tertegun. Betapa usaha kecil yang dilakukan dengan sering, lama kelamaan pasti akan membuahkan hasil. Teringat pula tentang perjuangan salah satu bidan yang menganjurkan ibu hamil untuk menyisihkan segenggam beras dari takaran yang biasa mereka masak setiap hari. Jumlah ini tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah nasi yang telah dimasak setiap hari. Namun setelah 9 bulan, jumlah beras yang disisihkan akan sangat membantu untuk membayar biaya persalinan.

Saya percaya usaha-usaha kecil yang kita lakukan sekarang, yang mungkin dampaknya tidak akan terlihat dalam kurun waktu harian, akan terlihat suatu saat nanti. Pelajaran hidup penting yang didapatkan dari perbincangan sederhana dengan seorang supir taksi, mengingatkan saya untuk selalu bersyukur dan memperhatikan hal-hal kecil.

"A journey of a thousand miles begins with a single step"
Lao-Tzu, a chinese philosopher

Komentar