What Changes? Yang berubah dari 4 bulan kehidupan saya.


Selamat Malam!
Tiba-tiba saya teringat tentang blog ini di waktu yang hanya 15 menit menuju pergantian hari. Damn you brain, damn you! Sudah hampir 4 bulan sejak saya pindah ke Gresik, tapi otak juga belum membiasakan diri untuk tidur lebih awal. Anyway, setelah mengecek dashboard blog, ternyata last post saya 13 Agustus 2013, dan ada 22 tulisan didalam draft, sebagian besar karena terlalu banyak dipikir sehingga sudah bosan menulis duluan dan nggak selesai. "Ya tinggal diselesaikan aja" -- Harusnya begitu, tapi ya..ah..malas. Hehehe... Jadilah ini sebagai postingan pecah telor - daripada tidak menulis-menulis lagi, mari kita post 1 tulisan saja, dengan harapan kedepannya akan lebih lancar menulis. Saya percaya koq, sesuatu yang besar itu dimulai dari langkah pertama. "Iya koq van, iya percaya". Nah, saya bingung mau menulis apa...

Banyak hal berubah dalam hidup saya sejak post terakhir Agustus lalu. Tiba-tiba saya jadi ingin merefleksikan hidup saya 4 bulan belakangan. Oke, bismillah.. 

What changes in the past 4 months:
1. Saya kembali ke Kampung halaman
Setelah berpetualangan sejak taun 2006: 1 tahun di Amerika, 1 tahun di Surabaya, 4 tahun di Bandung, dan 2.5 tahun di Jakarta, kembalilah saya ke kampung halaman saya, Gresik. Dari Jakarta ke Gresik? Well, it's hard at the beginning, pola pikir orang-orang disini dan di Jakarta berbeda, cara bersosialisasi dan menghabiskan waktu luang juga berbeda. Yang paling susah tentu saja: kembali tinggal bersama orangtua setelah lama merantau. Di mata mereka mungkin saya masih anak SMA (terakhir kali saya tinggal bersama mereka), yang masih harus diberitahu kapan mandi dan kapan makan, yang harus ikut kemana mereka pergi, dan lain sebagainya. Well, it's getting better by time. Enak juga nggak harus mikir makan apa dan makan dimana malam ini ;)

2. Dari Pegawai Swasta menjadi Pegawai BUMN
Ini juga sebuah lompatan karir yang aneh. Sudah bukan hal aneh lagi ketika saya memperkenalkan diri, kemudian orang bertanya "Loh, sudah enak-enak di D***** kenapa koq pindah kesini?". Jawaban saya pun bervariasi tergantung siapa yang bertanya. Intinya seputar kualitas hidup, supaya dekat dengan orangtua, dan rencana masa depan. Dari segi penghasilan, tidak jauh berbeda. Tentu secara bulanan lebih besar pegawai swasta, namun karena faktor pengali gaji BUMN yang besar, ujung-ujungnya toh sama. Hal yang tersulit adalah mengubah kebiasaan. Dari biasa bangun jam setengah 9 pagi, menjadi harus sudah di kantor sebelum jam 7 (karena masuk jam 7 dan peraturan tentang absen sangat ketat). Dari pulang jam 8 atau 9 malam, menjadi jam 4 sore. Dari tanggungjawab seabrek, menjadi anak baru. Dari makan siang yang terburu-buru, menjadi bisa tidur siang. Dari 1 jam perjalanan rumah-kantor, menjadi 5 menit perjalanan. Ada enak dan nggak enaknya. Enaknya jelas, sekarang saya punya banyak sekali waktu luang.

3. Dari Tukang Tidur menjadi Olahragawan
"Lho, koq bisa?". Tentu bisa, karena saya punya banyak sekali waktu luang. Bosan juga, setiap hari pulang jam 4 sore, padahal biasanya jam 9 baru sampai rumah. Karena jam tidur malam saya tidak berbeda jauh, tetap saya harus tidur siang (sekitar 20-30 menit, dari 1 jam istirahat) dan tambahan tidur 30-45 menit di sore hari untuk memenuhi 7 jam waktu tidur. Selain itu, saya masih punya 4 jam waktu sisa. Efek dari susbintal, sekarang saya jadi kecanduan olahraga. Senin adalah jadwal badminton, selasa saya berenang - atau kadang waktu saya untuk hangout, rabu saya tidak pernah absen yoga, kamis waktunya badminton - atau aerobik jika sedang mood, jumat saya lari pagi dilanjutkan dengan senam pagi bersama, sabtu saya yoga dilanjutkan dengan aerobik, dan minggu jadwalnya tidur. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika tidak kemana-mana, 5 hari dalam seminggu saya berolahraga. Minimal 2x seminggu, karena di rabu dan jumat saya tidak pernah absen. Semoga bertahan sampai nanti!

4. Dari Tukang Masak menjadi Tukang bikin Jus
Di Jakarta, saya tinggal di apartemen dengan kitchen set yang cukup lengkap. Untuk menghemat, saya biasa memasak makan malam saya sendiri, atau membuat roti bakar sebagai sarapan, dan memasak untuk pacar saya ketika weekend (dan saya malas keluar). Disini, ada pembantu, sehingga acara memasak sendiri menjadi tidak efektif (intinya saya malas). Melihat juicer dan blender yang menganggur dirumah, saya menuntaskan ide lama yang selalu saya tunda (karena malas): membuat jus dan smoothie. Jadilah saya hobby membeli buah dan ngejus tiap pulang kantor. Mama saya menjadi yang paling semangat, karena sekali buat jus pasti minimal 2 gelas dan beliau selalu kebagian. Papa saya tidak suka jus, tapi terpaksa meminumnya karena sudah dibuatkan anaknya. Hehehe. Selanjutnya, saya ingin mencoba membuat raw almond milk yang sedang ngetren di kalangan instagram-er, dan lebih niat dalam membuat jus. Impian yang lebih tinggi sebenarnya adalah mulai memasak dan membuat kue, tapi ya gitudeh. (Lagi2) Malas.

5. Dari Anak Galau menjadi Anak Stabil
Ini judulnya nggak banget deh, sumpah. Tapi bener juga sih kalau dirasa-rasakan. Februari lalu, pacar saya tiba-tiba man-up dan melamar. Alhamdulilah, acaranya lancar meski penuh perjuangan, karena hanya selisih sehari dengan meletusnya Gunung Kelud (kapan-kapan saya ceritain, kalau tidak malas). Hubungan pun menjadi lebih dewasa dan pikiran galau jauh berkurang. Mungkin itu juga yang didapatkan pasangan yang menikah - ketenangan batin. Meski saya belum menikah, tapi tingkatan komitmen ini cukup berhasil dalam meningkatkan kualitas hubungan, jadi kira-kira sudah ada lebih ada bayangan tentang masa depan lah. Semoga dia yang terbaik dan diberikan kelancaran dalam hubungan kedepannya. Amin.

Dan masih banyak hal-hal lain yang berubah. Diantaranya sudah tamatnya serial favorit saya: How I Met Your Mother, yang selama ini selalu setia menemani hari-hari saya. Banyak yang ingin saya tulis tentang serial ini, semoga di malam-malam berikutnya saya tidak malas dalam menulis.

Cukup banyak juga yang saya tulis hari ini. Semoga benar-benar menjadi awal yang baik untuk lebih rajin dalam menulis. Banyak hal yang terjadi dalam hidup, dan kita butuh sesuatu untuk mendokumentasikannya. Bagi saya, cara yang paling baik adalah dengan menulis.

Mari menulis lebih sering!

Komentar

  1. Waw makin bagus ya kualitas hidupnya.
    Itu pasti karena dulu sering ojt bareng saya wkwkwkw.

    BalasHapus
  2. Jangan males males nulis mbak, nulis itu kebiasaan bagus.
    Oiya balik ke gresik jadi ketemu sama saya kok nggak ditulis

    BalasHapus
  3. Wuih Guntur koq bisa nyasar kesini? Abis nge-google namaku ya? Hahaha. Nanti kalo kamu ditulis semuanya minta ditulis jadi repot dong aku :D

    BalasHapus
  4. pas googling aja nemuin ini. Diliat dari judulnya aja udah jelas ini blog siapa.
    Keliatannya saya udah lama deh nggak ketemu mbak vanny. Kamu masih kerja di petrokimia kah?

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for reading this, your comments means a lot to me. For ASAP answer, you can poke me on my Instagram @vannyerliana :)