Malam Pertama Bersama Nara

Nara lahir subuh, dan selama seharian itu, seperti layaknya bayi, Nara lebih banyak tidur, dan harus dibangunkan setiap 2 jam sekali setiap nenen. Hari itu banyak orang berkunjung, maklum cucu pertama dari keluarga besar saya, dan cucu laki-laki pertama dari keluarga besar suami. Tapi Nara seakan-akan tidak peduli, dia tetap tidur dengan nyenyaknya. Sampai-sampai papanya Nara berkomentar: Enak ya, punya anak bayi kayak gini, tidurr terus..

Si Gembul Nara


And the sleepless night begins..

Seakan menjawab komentar papanya, sepanjang malam Nara susah sekali tidur. Habis nenen, digendong trus sendawa tidur, ditaruh nangis. Digendong lagi diem, tiba-tiba nangis. Kita clueless abis dan bingung ini anak kenapa. Dinenenin dy nolak juga. Nangisnya kenceng banget bikin panik. Untung sebentar kemudian suster datang daaaaaaaaaaaan Nara pup! Bwahahaha. Baru aja diganti popoknya, dy udah pup. Okelah kita ganti popoknya. Anteng bobo dan kemudiaaaaan nangis lagi. Clueless lagi, panggil suster.

Suster : Ada yang bisa dibantu lagi pak bu?
Saya & Suami : Ini kenapa ya sus koq nangis lagi. Popoknya baru kita cek nggak apa-apa.
Suster : Bayi nangisnya kalau nggak karena popoknya kotor ya laper bu.
Saya & Suami : Nggak mungkin sus, belum ada sejam dari terakhir nyusu.
Suster : Coba aja disusuin bu, mungkin tadi keburu pup jadi belum puas..
Dan bener dong Nara ternyata laper. Duh nak, maafkan papa mamamu yang bener-bener clueless ini yaaa.

Total malam itu sekitar 5 kali susternya datang, termasuk saat kita minta tolong hal super sepele seperti membetulkan bedong! Maklum orangtua baru ya, pasang bedong aja masih bingung, hihihi.

Dan Nara cukup terkenal diantara suster, karena tangisannya yang keras dan bobotnya yang termasuk besar (3,7 kg). Baru juga lahir kamu udah terkenal, nak! :D

Komentar