Kami memulai hari dengan menyantap
Suto Belitung Mak Jannah. Sambil menunggu Suto dihidangkan, kami menyantap kopi
susu hangat dan pisang goreng, kudapan yang pas untuk membuka pagi. Suto
Belitung mirip seperti lontong sayur, sedikit bersantan, namun cukup ringan.
Kami juga berkesempatan untuk bertemu dengan mak Jannah dan berfoto bareng J
Suto Belitung: Yummy!
Berfoto dengan pemilik warung
Alih-alih berkeliling kota
seperti dua hari sebelumnya, hari ini tujuan kami pasti: Tanjung Kelayang.
Rencananya seharian akan kami habiskan untuk mengunjungi pulau-pulau disebelah
Barat Belitung. Di perjalanan, kami berhenti untuk membeli Nasi Kotak di Yapo
Chai, karena di pulau tidak ada orang yang berjualan. Kami tidak menggunakan
travel agent untuk island hopping kali
ini. Namun Pak Abu, sang Mr-Know-It-All, berbaik hati menunjukkan kami
tempat-tempat penyewaan alat snorkel, pelampung, serta menyewakan perahu untuk
kami. Awalnya kami mengira Pak Abu akan stay
di Pantai dan menunggu kami. Tapi ternyata beliau ikut kami berkeliling
pulau, membawakan nasi kotak, menjaga barang, serta menjadi fotografer kami.
Kami tanpa pak Abu hanyalah butiran debu #lebay.
Pulau yang pertama kami kunjungi
adalah Pulau Pasir. Pulau ini sangat kecil dan hanya terdiri dari pasir. Jika
air laut sedang pasang, pulau ini tidak nampak. Di daerah lain, pulau semacam
ini disebut Pulau Gusung. Banyak bintang laut disekitar pulau ini, yang dapat
dipegang dan dijadikan “property” foto.
Twinkle-twinkle little star
Setelah puas berfoto, kami
melanjutkan perjalanan ke Pulau Lengkuas. Beberapa ratus meter sebelum pulau,
kami bersnorkeling. Pemandangan lautnya sangat indah, meski daerah
snorkelingnya tidak terlalu besar. Ikan-ikannya pun sangat banyak disini,
mereka menyerbu kita saat kita membawa roti.
Sampailah kami di Pulau Lengkuas.
Pulau ini terkenal karena Mercusuarnya. Sebelum menaiki Mercusuar, kami harus
mencuci kaki di bak yang telah disediakan. Tidak ada lift disini, jadi kami
harus menaiki tangga untuk mencapai puncak: lantai 18. Pemandangan dari atas
sangatlah indah, penuh dengan warna hijau, biru, dan pasir putih. Ketika turun,
kami bertemu dengan 2 orang tua yang meski baru saja menaiki tangga ke lantai
18, tetap ceriwis dan tidak tampak lelah. Sambil sedikit ngos-ngosan turun
tangga, saya pun mengobrol dengan mereka. Ternyata salah satu dari mereka
berumur 70 tahun! Dan mereka kemari dalam rangka survey untuk grup senam lansia
yang akan berlibur bersama ke Belitung bulan depan. Belum habis rasa kagum
saya, mereka pun bercerita betapa senangnya mereka travelling, dan dalam beberapa
tahun belakangan mereka masih cukup kuat untuk mendaki tangga di gunung Bromo! I want to be like these grandma when I grow
old! Their spirit, their sense of
humor, and their passion of exploring are really inspiring J
Pulau Lengkuas dari berbagai sisi
Tepat setelah kami sampai di
dasar mercusuar, hujan deras tiba. Perfect
time! We’re about to have lunch anyway. Jadilah kami makan siang di samping
Mercusuar dengan suasana hujan lebat. Sooo
romantic! #eh.
Hujan pun reda tepat ketika kami
selesai makan siang. The universe
conspires to make this a perfect day! Kami memutuskan untuk stay di pulau ini lebih lama. Hal
pertama yang kami lakukan adalah menuju pantai pasir putih yang teramat
menggoda, untuk berfoto dan duduk-duduk lucu di pasir! J
Setelah puas bermain pasir, Pak
Abu menunjukkan jalan ke sisi lain dari pulau Lengkuas: Batu-batu yang sangat
banyak dan tersusun sedemikian rupa sehingga kita bisa berloncatan dari satu
batu ke batu lain. Ketika berada di puncak batu yang sangat tinggi, kita merasa
ingin berteriak: “I’m on the top of the
wooooorrrld!”. Ahahahaha.
Wooohooo!
Langit mulai mendung ketika kami
puas menjelajah pulau Lengkuas. Masih ada 2 pulau lagi dala itinerary: Pulau
Babi dan Pulau Batu Berlayar. Menurut Pak Abu, lebih baik kami menuju Pulau
Batu Berlayar, karena selain indah, pulau ini juga berada di jalur pulang kami.
Ditakutkan jika kami harus memutar ke Pulau Babi, hujan deras akan turun dan
menjadi cukup berbahaya untuk berlayar. Mengingat tragedy ombak besar waktu
kami ke Derawan (yang ombaknya lebih tinggi dari kapal kami), maka kami pun
ikhlas tidak ke Pulau Babi. Tapi pulau Batu Berlayar bagus koq!
Spot paling bagus untuk bergaya bak foto model
Lagi-lagi perfect timing. Hujan lebat turun tepat ketika kami menepi di
darat. Curiga bahwa Pak Abu ini adalah pawang hujan. Karena hujan sangat lebat
(dan tidak ada gunanya ke pantai ketika hujan lebat), maka kami memutuskan
untuk pulang, beristirahat, dan packing, sambil menanti hujan reda.
Sekitar jam setengah 5, hujan pun
reda dan pak Abu sudah siap di depan hotel. Kami menuju Tanjung Pendam untuk
menanti sunset. Setelah 2 hari gagal sunset, akhirnya hari ini kami berhasil!
Akhirnya sunset juga
Ternyata karena display picture BBM kami yang cukup
narsis, seorang teman yang kebetulan sedang ke Belitung dan hotelnya tinggal
jalan kaki dari Tanjung Pendam pun menghubungi kami. Tak ayal (apasih tak
ayal), kami pun bertemu dan mengadakan sebuah reuni kecil. Canda gurau sore itu
ditemani dengan es campur dan empek-empek di warung dekat pantai. Rasanya tidak
recommended. Tapi yang terpenting kan kebersamaan kita (ngeles).
Karena alangkah sayangnya
meninggalkan Belitung tanpa mencicipi signature
dish: kepiting isi, meski perut kenyang, kami tetap menyempatkan untuk
pergi ke restoran Sari Laut untuk mencicipi kepiting isi yang ternyata kecil
ini. Rasanya gurih dan enaaaaak. Jadi daging kepiting dikeluarkan dan dimasak
dengan bumbu, kemudian dimasukkan kembali ke cangkang, dibalur terlur+tepung,
dan digoreng. Di Belitung, makan kepiting tidak repot, semua praktis dan enak.
Hahaha.
Malam ini ditutup dengan bertukar foto sembari membahas perjalanan kami 3 hari ini. Dengan ditemani martabak Hoklopan dan rintik hujan, kami menutup malam terakhir di Belitung.
"We don't even have to try, it's always a good time."
- Owl City -
*credits: Thanks to Mariska, Riri, dan Robby, you're a great travelling companion!
Komentar
Posting Komentar
Thank you for reading this, your comments means a lot to me. For ASAP answer, you can poke me on my Instagram @vannyerliana :)