Bepergian Naik Pesawat Saat Hamil


Akhir tahun adalah jadwalnya bepergian ke luar kota. Untungnya, kehamilanku sudah masuk ke trimester 2, waktu yang paling tepat untuk bumil bepergian. Di trimester 2 ini, kandungan sudah lebih kuat, namun perut belum terlalu besar sehingga masih nyaman jika dipakai berjalan-jalan. Dokter Kandunganku pun menyatakan tidak ada masalah jika aku bepergian keluar kota, asalkan tetap menjaga kondisi badan (tidak terlalu capek) dan tidak ada flek. Beliau juga tidak meresepkan penguat kandungan karena menurut catatan medis tidak ada masalah dengan kandunganku.

Ayo Le, kita jalan-jalan :)

Selama bulan November-Desember 2015, total aku dan tole 8 kali naik pesawat!

1. Jakarta. 1-4 November 2015
Selama 4 hari ini aku dan tole bertolak ke Jakarta untuk menghadiri acara Annual Pertamina Quality (APQ) Award. Tidak ada masalah selama berangkat, perut yang masih belum terlalu terlihat membuat perjalanan mulus-mulus saja :) Agak was-was ketika melewati X-Ray, tapi dari hasil googling kupastikan bahwa X-Ray tidak berbahaya untuk janin. Selama di Jakarta pun alhamdulilah tidak ada masalah meski acara cukup padat. Pagi sampai sore menghadiri acara, dan malamnya wisata kuliner sembari reunian dengan teman-teman dan saudara di Jakarta :)

Mamanya Tole sedang bergaya, perutnya belum keliatan

Reunian sekalian makan-makan

2. Yogyakarta, 22-27 November 2015
Mamanya tole datang ke Jogja untuk menghadiri acara Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) XIX, mendampingi gugus-gugus perwakilan perusahaan berlaga di kompetisi. Perjalanan kali ini sangat berat, karena selain acaranya cukup panjang (sekitar 1 minggu), mamanya tole juga harus jadi EO untuk 55 orang peserta rombongan, dari pagi sampai selesai makan malam.

Yang bikin was-was, berangkat dan pulang kita naik pesawat ATR. Keberangkatan dilalui banyak turbulensi karena cuaca buruk. Mamanya tole pun mengelus-elus perut sambil berdoa sepanjang jalan, semoga tole nggak kenapa-kenapa di dalam. Goncangan paling parah terjadi sesaat setelah roda menyentuh aspal, pesawat tiba-tiba berbelok mendadak sehingga banyak penumpang berteriak. Untung satu tangan mama tole memegang kursi dengan erat, dan satu lagi menjaga agar safety belt tidak menekan perut jadi tole nggak keplenet didalam. Untung juga tole kuat jadi mama nggak mual sama sekali. Hebat kamu nak!

Acara di Jogja

Di Jogja ini mamanya Tole sempat kalap makan kambing (tongseng dan gule) di Tengkleng Gajah. Alhamdulilah tole senang-senang aja. Kita juga kuat jalan keliling Prambanan siang-siang. Mantab :)

3. Cikarang-Jakarta-Bandung, 13-16 Desember 2015
Balik lagi ke Jakarta, kali ini si tole nemenin mama Benchmark ke perusahaan-perusahaan di Cikarang. Hebatnya, kita juga sempat maen air di Waterbom Cikarang lho.. Emang mamanya si tole ini rada cuek, tapi selama main air aku memastikan supaya perut aman-aman aja. Toh, setiap sabtu juga rutin berenang, insya Allah nggak ada masalah. Sayang nggak sempet foto-foto waktu di Waterbom, yang ada foto waktu kunjungan industri :)

Dokumentasi Kunjungan Industri

Sebenarnya di perjalanan kali ini perut sudah lumayan terlihat, jadi agak was-was kalau-kalau ditanya-tanya selama di perjalanan. Namun mungkin karena tertutup tas selempang dan datang bersama rombongan jadi nggak masalah :)

4. Jakarta, 23-27 Desember 2015
Kalau kali ini bukan urusan kerja, tapi babymoon sama Papanya Tole. Jadi ceritanya, papa Tole dapat panggilan interview kerja di startup Jakarta, nah mama tole kan 24 Desembernya ulang tahun, jadi sekalian aja ngerayain ultah di Jakarta sambil nostalgia jaman pacaran dulu, hehehe. Jadilah babymoon dadakan ini.

Karena perutnya sudah feasible, ketika berangkat mama tole ditanya pramugari. Eh ternyata kalau hamil harusnya bawa surat dari dokter, mama tole udah takut aja kalau disuruh turun dari pesawat :( Untungnya cuma disuruh tanda tangan surat pernyataan yang intinya maskapai nggak mau tanggung jawab kalau ada apa-apa, kemudian dipindahkan ke kursi paling depan. Papa tole seneng banget soalnya lapang, bisa selonjoran. Hehehe.

Ultah di Jakarta. Lihat Perut dan Pipi yang sama-sama chubby

Di pesawat pulang, kirain bakal dapat privilege seperti sewaktu berangkat. Namun sayang, ternyata malah dipersulit. Selain isi surat pernyataan, kita disuruh ke dokter bandara untuk minta rekomendasi. Sudah nunggunya lama, ternyata cuma ditensi doang trus dikasih surat dan bayar 50 ribu. Yah ini mah minta duit aja.... Mana di pesawat tetep duduk di kursi yang sudah ditentukan :( Tapi alhamdulilah tetep bisa pulang dengan selamat..

Itulah cerita perjalanan tole naik pesawat di trimester 2. Dalam 2 bulan ini jadwal keluar kota juga padat, tapi asal nggak terlalu capek, kata dokter aman-aman aja. Cuma keep in note aja kalau perut udah mulai membuncit, jangan lupa minta surat rekomendasi dokter yang menyatakan layak terbang ya :) Bumil harus tetap aktif dong!

Komentar