Mengapa MPASI menu tunggal untuk Nara?

Satu mulut Nara, tidaak berhenti makan

Ada beberapa “mahzab” dalam per-MPASIan, yang paling popular adalah food combining ala Pak Wied Harry, dan ala WHO (dicobakan berbagai jenis makanan sejak dini). Secara singkat, yang saya tangkap perbedaannya adalah sbb:

Food combining ala Pak Wied Harry
Dapat dibaca di buku “Makanan Bayi Sehat Alami” atau googling di internet. Secara singkat kira-kira peraturannya:
- Mencobakan 1 jenis makanan baru selama 3 hari, untuk mengetes reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare, sembelit, dll)
- Start dengan buah karena buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna bayi
- Jika ingin mengenalkan protein, kenalkan protein nabati seperti tempe. Protein tempe telah diuraikan oleh jamur menjadi asam amino sederhana sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh bayi.
- Karbohidrat dan protein hewani diberikan mulai bulan ke 7 ketika pencernaan sudah lebih baik
Yang mirip-mirip dengan metode Pak Wied Harry ini, adalah metode Annabel Karmel. Beliau juga punya website dengan berbagai resep MPASI yang bisa dicontek. Hanya saja, bahan2nya impor dan nggak semua ada di Indonesia. Kalau saya sempat baca PDFnya saja.

Mulai dengan Menu tunggal ala WHO
Informasinya saya dapatkan dari PDF “Infant and Young Child feeding” dan dari ngoprek berjam-jam grup FB “Homemade Healthy Baby Food” yang sangat informatif. Intinya start dengan menu tunggal selama 2 minggu, pada pagi dan sore. Panduan dalam membuat menu tunggal ini:
- Makanan berserat tidak diberikan berurutan agar tidak sembelit
- Variasikan jenis makanan, dalam 2 minggu tersebut berikan ragam makanan dari jenis karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah.
- Dalam 1 hari, jenis menu harus bervariasi, tidak boleh sama-sama buah, sama-sama sayur, dll.
Setelah lolos dengan menu tunggal, lanjut dengan menu 4 bintang 2x (dalam sekali makan harus ada karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayur) kemudian diberikan lemak tambahan (bisa EVOO, unsalted butter, VCO, santan, dll) dan buah 1x.

Keputusan Saya
Setelah banyak membaca, saya lebih cocok dengan prinsip menu tunggal, agar anak tidak jadi pemilih dan terbiasa dengan beragam makanan setiap harinya. Saya juga mengkonsultasikan ke DSA Nara, dan beliau setuju dengan konsep WHO ini. Karena menurut beliau, jika start dengan buah dulu selama sebulan, ditakutkan anak bisa kekurangan zat yang dibutuhkan tubuh. Indonesia juga termasuk Negara dengan angka prevalensi ADM (Anemia Defisiensi Besi) tinggi, sehingga dari awal MPASI seharusnya sudah diberikan makanan yang kaya zat besi (hati ayam, bayam merah, bayam hijau, daging sapi, dll) agar tidak terkena ADB.

Ini adalah menu tunggal Nara yang telah melalui berbagai revisi:
Yang diblok kuning adalah makanan tinggi serat

Lebih lengkap tentang menu tunggal ala WHO (prinsip AFATVAH)
Ini saya copas kemudian edit dari artikel di milis HHBF:
 Age :
MPASI dimulai pada usia 6 bulan atau 180 hari. 
Resiko pemberian MPASI dini sebelum usia 6 bulan akan memperbesar resiko alergi, diare dan penurunan produksi ASI. Pemberian MPASI telat bulan dapat menyebabkan bayi tidak mendapat cukup nutrisi, sehingga mengalami defisiensi zat besi, tumbuh kembang yang terlambat.

Frequency :
Di awal MPASI diberikan 1-2 kali selama 2 minggu pertama;
seterusnya usia 6-9 bulan diberikan 2-3 kali makan utama (bubur saring) sehari ditambah 1-2 x makanan selingan (buah);
usia 9-12 bulan 3 x makan utama dan 2x makanan selingan (buah, dll)

Amount :
Di awal MPASI berikan sebanyak 2-3 sdm per porsi makan;
usia 6-9 bulan bertahap mulai dari 3 sdm bertahap hingga mencapai 125 ml di usia 9m per porsi makan;
usia 9-12 bulan bertahap dari 125 ml hingga 250 ml per porsi makan.
  
Texture :
Tekstur makanan semi kental. Patokan kekentalan dilihat dari tekstur makanan yang tidak langsung tumpah mengucur ketika sendok dimiringkan, tapi jatuh perlahan. Kekentalan berbanding lurus dengan banyaknya asupan kalori dan nutrisi.
Setelah mulai makan beberapa minggu sampai usia 9 bulan, tekstur lebih kental berupa bubur saring yang lebih bertekstur daripada bubur halus/lembut.
Mulai usia 9 bulan sudah bisa makanan yang dicincang halus, tidak keras dan mudah dijumput oleh anak.
Diharapkan mulai usia 1 tahun anak sudah bisa makan makanan keluarga.

Variety :
Aneka sumber karbohidrat, protein nabati (jamur, kacang-kacangan & olahannya), protein hewani (daging sapi/ayam/telur/ikan tawar/ikan laut/ati sapi/ati ayam, dll), sumber serat dan vitamin dari aneka sayuran dan buah, serta sumber lemak tambahan (minyak/ mentega/ margarin/ santan). Keberagaman makanan diperlukan untuk keseimbangan antara masukan dan kebutuhan gizi karena tidak ada 1 jenis makanan yang memiliki semua unsur gizi yang dibutuhkan. Dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi jenis makanan lainnya, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.

Active/responsive :
Saat memberi makan, respon anak dengan senyum, jaga kontak mata, kata-kata positif yang menyemangati. Beri makanan lunak yang bisa dipegang untuk merangsang anak aktif makan sendiri.
  
Hygiene :
Menyiapkan dan memasak makanan secara higienis. Pastikan makanan bebas patogen dan kuman, tidak mengandung racun/bahan kimia berbahaya, cuci bersih, masak dan simpan dengan baik, cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan dengan memakai sabun.

Hope this help!

Komentar

  1. Ini dedeny menu tunggal pas usia pas 6 bulan mam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya di 2 minggu pertama saja mom. Oiya, ini tahun 2016. Sejak 2018, rekomendasinya sudah ganti menjadi langsung menu 4 bintang mom.

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for reading this, your comments means a lot to me. For ASAP answer, you can poke me on my Instagram @vannyerliana :)