Metode Konmari? Apa itu? Saya sudah sering mendengarnya dan tertarik untuk mempelajari lebih lanjut. Ini adalah metode untuk membereskan rumah yang dipopulerkan oleh Marie Kondo. Bukunya, "The Life-Changing Magic of Tidying Up" menjadi best seller dan banyak dibahas di seluruh dunia. Saking tertariknya, Januari ini, saya bergabung dalam Shokyuu Intensive Class dari Komunitas Konmari Indonesia. Kebetulan Februari saya memulai maternity leave saya, sehingga punya banyak waktu untuk belajar hal baru dan berbenah. Saya juga dengan slogan Konmari Indonesia "Menata Diri, Menata Negeri". Menurut saya, memang sebelum memulai perubahan yang besar, kita harus mulai menata diri kita sendiri.
MOTIVASI SAYA MEMPELAJARI METODE KONMARI
Saya bukan orang yang rapi. Saya juga suka sekali mengumpulkan barang meski tidak memakainya. Saya baru sadar setelah 2 kali berpindah rumah, sebenarnya banyak barang yang tidak saya perlukan, bahkan saya tidak ingat bahwa saya memilikinya. Barang-barang itu hanya menumpuk di box dan memenuhi gudang. Jika kebetulan saya melihatnya, memang timbul kenangan, tapi jika barang itupun hilang sebetulnya tidak apa-apa. Saya juga tipe orang yang memakai 1 barang secara terus menerus. Misalnya, dompet dan tas yang pakai sebenarnya itu-itu saja. Tapi saya punya beberapa yang tidak terpakai. Untuk apa? Toh hanya memenuhi lemari. Belum lagi suami saya juga jauh lebih berantakan daripada saya, dan kami punya 1 anak laki-laki yang hobi membuat rumah berantakan. Keadaan ini diperparah dengan kami masih tinggal dengan orangtua, rumah terasa penuh oleh barang-barang yang tidak diperlukan. Jadi sebenarnya, mengurangi barang adalah suatu kebutuhan.
Dalam Metode Konmari, dikenal istilah "Spark Joy", yaitu hanya menyimpan barang yang menimbulkan kebahagiaan. Jadi kita fokus di pemikiran positif, bukan negatifnya. Konmari juga seharusnya merupakan sebuah "Tidying Festival", sehingga harus dikerjakan quickly, completely, dan all at once. Namun ini bukan berarti 1 rumah kita bereskan dalam waktu sehari. Yang penting kita punya target yang jelas setiap hari apa yang akan kita bereskan dan total 1 rumah akan kita bereskan dalam waktu berapa lama.
RUMAH IMPIAN SETELAH BER-KONMARI
Untuk awal, saya ingin fokus kepada kamar tidur (beserta lemari penyimpanan) dan ruang bermain anak. Alasannya, karena 2 itulah "daerah kekuasaan" saya yang seutuhnya. Untuk tempat lain dapat disusulkan berikutnya. Kira-kira harapan saya:
1. Lemari Gantung yang Tertata
2. Lemari Suami yang Rapi
RUMAH IMPIAN SETELAH BER-KONMARI
Untuk awal, saya ingin fokus kepada kamar tidur (beserta lemari penyimpanan) dan ruang bermain anak. Alasannya, karena 2 itulah "daerah kekuasaan" saya yang seutuhnya. Untuk tempat lain dapat disusulkan berikutnya. Kira-kira harapan saya:
1. Lemari Gantung yang Tertata
Gambar diambil disini
Lemari gantung dikamar saya sangat berantakan dan tidak enak dipandang. Isinya pun sangat penuh, sehingga susah mencari baju. Padahal yang sering digunakan hanya seragam kantor saja. Harapannya setelah ber-Konmari lebih enak dipandang dan ada ruang kosong untuk penyimpanan lain (misalnya tas).
2. Lemari Suami yang Rapi
Gambar diambil disini
Suami saya orang yang cukup berantakan dan "gradakan" saat mengambil pakaian. Karena saat ini kami menggunakan metode lipat dengan tumpukan, sering sekali saya harus merapikan pakaiannya karena tumpukannya ambruk saat bagian bawah diambil. Selain itu, jika memerlukan pakaian yang jarang digunakan, biasanya memakan waktu, karena terselip maupun kusut sehingga harus disetrika lagi. Saya tertarik dengan teknik penyimpanan ala Konmari ini. Baju lebih terlihat saat sehingga lebih mudah dicari, dan sepertinya sangat cocok untuk suami saya yang "gradakan" tadi. Jika dilipat seperti ini, baju yang tidak terambil akan tidak terlalu berantakan.
3. Ruang Bermain Anak yang Mengundang Kreativitas dan Tetap Rapi
Saya menginginkan ruangan bermain anak yang tidak terlalu rapi, namun dapat membangkitkan kreativitas anak. Ruangan ini tidak harus dalam kamar terpisah, bisa juga diletakkan di ruang keluarga. Namun desainnya harus membuatnya mudah dibersihkan dan dirapikan, namun "mengundang" untuk bermain dan berkreasi.
Semoga meskipun sederhana, impian saya ini terlaksana dengan baik :)
#ShokyuuClass
#Task1
#Konmariindonesia
#Konmarimethod
#IntensiveClass
Gambar diambil dari Pinterest
Saya menginginkan ruangan bermain anak yang tidak terlalu rapi, namun dapat membangkitkan kreativitas anak. Ruangan ini tidak harus dalam kamar terpisah, bisa juga diletakkan di ruang keluarga. Namun desainnya harus membuatnya mudah dibersihkan dan dirapikan, namun "mengundang" untuk bermain dan berkreasi.
Semoga meskipun sederhana, impian saya ini terlaksana dengan baik :)
#ShokyuuClass
#Task1
#Konmariindonesia
#Konmarimethod
#IntensiveClass
Komentar
Posting Komentar
Thank you for reading this, your comments means a lot to me. For ASAP answer, you can poke me on my Instagram @vannyerliana :)