Mengapa Menyekolahkan Anak di PAUD?


"Anak umur 2 tahun koq sudah disekolahin, ngapain, pasti ortunya malas atau terlalu ambisius. Kasian anaknya, nanti bosan sekolah!".

Pernah nemu tulisan yang frontal kayak gini? Saya awalnya baper, kenapa harus menjelek-jelekkan pilihan orang lain, keadaan dan kebutuhan setiap orangtua dan anak berbeda.

JADI KENAPA NARA SEKOLAH DI USIA 2 TAHUN?
1. Karena Dia Suka!
Nara suka ketemu orang, melakukan hal-hal baru, diperhatikan orang lain. Seringkali ketika dia tidak sekolah, dia meminta untuk sekolah :).

2. Pengalaman Baru
Saya ingat waktu saya kecil, saya sering sekali menghabiskan waktu diluar rumah. Eksplorasi sekitar. Saya belajar banyak dari sana. Tapi jaman sudah berubah. Banyak bahaya menanti jika anak kecil dibiarkan main sendiri diluar rumah, misalnya banyak kendaraan, penculikan, dan banyak hal lain yang membuat saya memutuskan Nara harus didampingi jika main diluar. Nara memang rutin jalan mengelilingi kompleks rumah setiap pagi dan sore, tapi untuk anak aktif seperti Nara, ini belum cukup. Dengan sekolah, dia akan makin banyak exposure ke hal-hal baru yang belum sempat kami perkenalkan. Misalnya, pengalaman ikut karnaval, berkunjung ke rumah teman, berkuda, dan lain sebagainya.

3. Biar Pengasuhnya Bisa Istirahat.
Nara kan saya tinggal kerja dari jam 7 pagi sampai sekitar jam 5 sore. Menjaga anak yang sangat aktif di usia 2,5 tahun itu sangat melelahkan, karena masih harus diawasi secara penuh. Kalau pengasuhnya capek, tentu menjaganya menjadi tidak optimal, ya kan? Dengan dia sekolah, setidaknya 3 hari dalam seminggu, ada total 6 jam tambahan yang dapat digunakan pengasuhnya untuk beristirahat.

4. Menghemat Waktu Perencanaan Kurikulum
Nara bersekolah di PAUD yang cukup peduli terhadap kurikulum. Mereka mengikuti kurikulum SENTRA milik Depdikbud yang dimodifikasi. Setiap minggu, ustadzah alias guru akan mengirimkan tema minggu itu, yaitu tema pembelajaran (misal: anggota keluarga, lebah, donat, mobil, dan sebagainya), surat/ayat/gerakan shalat yang akan diajarkan, nabi yang akan diceritakan, dan sebagainya. Jadi saya tidak perlu repot menyusun "kurikulum tandingan". Misal di minggu itu Nara belajar tentang lebah, nabi musa, dan doa akan makan, ya dirumah saya usahakan mengajarkannya dengan tema yang sama. Sangat menghemat waktu saya yang sudah banyak dipusingkan oleh urusan dua batita, rumah, usaha, dan kantor, hehehe.

5. Kebetulan Ada PAUD Bagus dekat Rumah
Jaraknya hanya 2 menit jalan kaki dari rumah, dan SPP nya pun masuk akal, 250 ribu per bulan sudah dengan snack. PAUD ini juga berbasis islami dan punya banyak kegiatan seru seperti berenang, berkuda, dan memanah. Seperti yang saya bilang diatas, PAUD ini menggunakan kurikulum SENTRA sehingga insya Allah sejalan dengan home education di rumah.

Alhamdulilah dengan segala kelebihan diatas, keputusan tentang menyekolahkan Nara di PAUD ini adalah pilihan yang Insya Allah tepat, serta saya dan suami putuskan tanpa ada keraguan. Semoga Nara enjoy di sekolah dan dapat mewarnai kehidupan teman serta gurunya :)

Komentar