Asiknya bermain Balance Bike


Dari dulu, saya sangat penasaran dengan yang namanya Balance Bike. Sepeda keseimbangan yang berbentuk sepeda roda dua tanpa pedal ini diklaim dapat melatih keseimbangan anak, istilah bekennya "indera vestibular". Balance Bike ini juga dimaksudkan untuk menggantikan fungsi sepeda roda 4, yang diklaim memberikan "sense of false security", yang akan membuat anak kesusahan saat beralih ke sepeda roda dua. Dari hasil masif googling dan melihat video youtube, anak yang terbiasa dengan Balance Bike, akan dengan mudah bisa mengendarai sepeda roda dua secara mandiri, nggak perlu ortunya ikut berlari sambil memegang sepedanya dari belakang, sip banget kan!

Sayangnya, harga Balance Bike ini tidak murah. Merek yang paling umum di Indonesia itu Cruzee, Strider, dan London Taxi, keduanya diatas 1 juta. Merek lokal pun ada, tapi harganya tidak jauh beda. Setelah tiap bulan mantengin harbolnas, akhirnya di 11.11, salah satu marketplace mendiskon London Taxi Balance Bike menjadi 45%, horeeeee akhirnya bisa beli Balance Bike untuk Nara yang saat ini berusia 2,5 tahun!.

Nara dan Balance Bikenya



Sebenarnya, apa sih keunggulan Balance Bike?
Balance bike biasanya digunakan sebagai pengganti sepeda roda tiga dan sepeda roda empat. Banyak artikel yang menyebutkan keunggulan balance bike dibandingkan dengan keduanya. Yang paling umum adalah, balance bike lebih mudah dioperasikan. Kaki anak usia 1,5 - 3 tahun secara alami akan menggerakkan sepeda dengan mendorong kedua kakinya, mirip dengan cara mengendarai ride-on-toys alias mobil-mobilan. Ini juga saya amati di Nara. Sebelum mencoba balance bike, Nara sudah mencoba berbagai sepeda roda tiga. Kebetulan Nara punya banyak sepupu usia balita, dan kakak ipar saya punya babyshop, sehingga segala jenis sepeda dicobakan ke Nara. Hasilnya, dia sangat kesulitan mengayuh pedal dan selalu menggerakkan sepeda dengan kakinya, akibatnya, kakinya sering kesakitan terkena pedal. Begitu menggunakan balance bike? Wah dia tidak mau berhenti, langsung bersepeda 1 jam nonstop!
Perbandingan antara balance bike dan sepeda lainnya, sumber disini

Balance bike juga mudah dikendalikan disegala medan. Jalan mendaki, menurun, berbatu, berpasir, berlumpur, bahkan tangga, bisa dilalui Nara dengan mudah. Dia malah merasa tertantang untuk mengendarai sepedanya secara offroad! Sepeda roda tiga dan empat tidak akan bisa mengakomodasi hal ini. Seriring dengan makin sulitnya medan yang dilalui, koordinasi mata - tangan - dan kakinya pun semakin baik.

Balance bike juga memiliki ukuran yang perfect untuk anak usia 2 tahunan. Mereka terlalu tinggi untuk menaiki mobil-mobilan/ride on toys, tapi terlalu pendek untuk menaiki sepeda roda empat. Bahkan terkadang, kaki Nara kesulitan menjangkau sepeda roda tiga. Bagian dudukan dan setirnya pun dapat diatur tingginya, membuatnya dapat digunakan anak usia 1,5 tahun - 5 tahun.

Dari semua keunggulan ini, yang paling utama menurut saya adalah stimulasi indra vestibular dan juga melatih keseimbangan dengan cara yang menyenangkan. Ini akan sangat banyak kegunaannya sampai Nara dewasa nanti. Poin plusnya, seiring dengan keseimbangan yang baik, anak akan dengan mudah mengendarai sepeda roda dua, sehingga tidak perlu orangtuanya memegangi dudukan dan berlari mengejar anak saat melatih sepeda roda dua.

Sepedaan teruss

Bagaimana Respon Nara terhadap Balance Bike?
Usia Nara 2,5 tahun ketika pertama kali mengendarai balance bike. Alhamdulillah, dia langsung tertarik dan langsung menguasainya dikali pertama dia mencoba. Setelahnya, pagi, siang, dan sore, Nara pasti menempel dengan balance bike nya. Jika kami tidak bisa menemaninya berkeliling komplek, dia biasa mengendarainya di garasi dan ruang tamu rumah. Di hari kedua berkendara, Nara mulai sering meluncur dengan menggunakan kedua kakinya, seperti mengendarai sepeda roda dua. Dia juga mulai berani mengeksplorasi medan, dengan mencoba medan mendaki dan menurun. Setelah sebulan mengendarai, belum ada tanda-tanda kebosanan, dan utilitas penggunaannya sangat tinggi. Alhamdulillah tidak sia-sia.

Apa Nara tetap akan dibelikan sepeda roda empat?
Bapaknya Nara sepertinya tetap akan membelikannya sepeda roda empat kalau nanti Nara mulai bosan dengan balance bike nya, dengan tujuan untuk berlatih pedal. Setelah cukup lancar baru dilepas, toh karena penggunaannya komplementer dengan balance bike, harapannya kemampuan keseimbangannya tidak berkurang.

Bagaimana Respon Lingkungan?
Biasanya orang-orang akan memandang heran dan kagum karena anak sekecil Nara sudah bisa mengendarai sepeda roda dua. Setelah mengamati lebih lanjut, baru mereka sadar "lho, koq tidak ada pedalnya?". Biasanya saya jawab karena kakinya belum kuat mengayuh pedal dan sekalian latihan keseimbangan, hehehe. Rata-rata mereka menyetujui argumen itu dan menganggap itu ide yang bagus.

Cocok digunakan di segala medan

Kesimpulannya?
It's a yes! Balance bike banyak manfaatnya, disukai anak, dan tingkat utilitasnya tinggi, sehingga saya tidak merasa rugi telah membelinya.

Komentar